Rabu, 28 September 2011

PENGGOLONGAN TES



BAB I
PEMBAHASAN

A. Penggolongan tes berdasarkan fungsinya sebagai alat pengukur perkembangan/ kemajuan peserta didik.
1) Tes seleksi
Tes seleksi sering dikenal dengan istilah “ujian saringan” atau “ujian masuuk”. Tes ini dilaksanakan dalam rangka penerrimaan calon siswa baru, dimana hasil tes digunakan untuk memilih calon peserta didik yang tergolong paling baik dari sekian banyak calon yang mengikuti tes.
Materi pada tes ini merupakan materi prasayarat untuk mengikuti program pendidikan yang akan diikuti oleh calon peserta didik. Tes seleksi dapat dilaksanakan secara lisan, tertulis, dengan tes perbuatan, dan dapat pula dilaksanakan dengan mengkombinasikan ketiga jenis tes tersebut secara serempak.
2) Tes Awal
Tes awal sering dikenal dengan istilah pre-test. Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh peserta didik. Isi atau materi tes awal pada umumnya ditekankan pada bahan-bahan penting yang seharusnya sudah diketahui atau dikuasai oleh peserta didik sebelum pelajaran diberikan kepada mereka.
Setelah tes awal itu berakhir, maka sebagai tindak lanjutnya adalah: (a) jika dalam tes awala itu semua materi yang ditanyakan dalam tes sudah dikuasai dengan baik oleh peserta didik, maka materi yang telah ditanyakan dalam tes awal itu tidak akan diajarkan lagi. (b) jika materi yang dapat dipahami oleh peserta didik baru sebagian saja, maka yang diajarkan adfalah materi pelajaran yang belum cukup dipahami oleh para peserta didik tersebut.
3) Tes Akhir
Tes akhir sering dikenal dengan istilah post-test. Tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh para peserta didik.
4) Tes Diagnostik
Tes diagnostic adalah tes yang dilaksanakan untuk menentukan secara tepat, jennies kesukaran yang dihadapi oleh peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu. Dengan diketahuhinya jenis-jenis kesukaran yang dihadapi oleh peserta didik itu maka lebih lanjut akan dapat dicarikan upaya berupa pengobatan (theraphy) yang tepat.
5) Tes Formatif
Tes formatif adalah tes belajar yang bertujuan untuk mengetahui, sudah sejauh manakah peserta didik “telah terbentuk” (sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Tes formatif ini biasa dilaksanakan di tengah-tengah perjalanan program pengajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan pelajaran atau subpokok bahasan berakhir atau dapat diselesaikan. Disekolah-sekolah tes formatif ini biasa dikenal dengan istilah “ulangan harian”.
6) Tes Sumatif
Tes sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan. Di sekolah, tes ini dikenal dengan istilah “ulangan umum” atau “EBTA”(Evaluasi Belajar Tahap Akhir), dimana hasilnya digunakan untuk mengisi nilai rapor atau mengisi ijazah (STTB).
Yang menjadi tujuan utama tes sumatif adalah untuk menentukan nilai yang melambangkan keberhasilan peserta didik setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu, sehingga dapat ditentukan
a) Kedudukan dari masing-masing peserta didik di tengah-tengah kelompoknya;
b) Dapat atau tidaknya peserta didik untuk mengikuti program pengajaran berikutnya (yang lebih tinggi), dan;
c) Kemajuan peserta didik, untuk di informasikan kepada pihak orang tua, petugas bimbingan dan konseling, lembaga-lembaga pendidikan lainnya, atau pasaran kerja, yang tertuang dalam bentuk Rapor atau Surat Tanda Tamat Belajar.
B. Penggolongan Tes Berdasarkan Aspek Psikis yang Ingin Diungkap
1. Tes Intelegensi
2. Tes kemampuan
3. Tes sikap
4. Tes kepribadian
C. Penggolongan lain-lain
Ditilik dari segi banyaknya orang yang mengikuti tes, tes dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:
1) Tes individual (individual test), yakni tes di mana testes hanya berhadapan dengan satu orang testee saja, dan
2) Tes kelompok (group test), yakni tes di mana tester berhadapan dengan lebih dari satu orang testee.
Ditilik dari segi waktu yang disediakan bagi testee untuk menyelesaikan tes, tes dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
1) Power test, yakni tes di mana waktu yang disediakan buat testee untuk menyelesaikan tes tersebut tidak dibatasi, dan
2) Speed test, yakni tesw di mana waktu yang disediakan buat testee untuk menyelesaikan tes tersebut dibatasi.
Ditilik dari segi bentuk responnya, tes dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
1) Verbal test, yakni suatu tes yang menghendaki respon (jawaban) yang tertuang dalam bentuk ungkapan kata-kata atau kalimat, baik secra lisan maupun secara tertulis, dan
2) Nonverbal test, yakni tes yang menghendaki respon (jawaban) dari testee bukan berupa ungkapan kata-kata atau kalimat, malinkan berupa tindakan atau tingkah laku; jadi respon yang dikehendaki muncul dari testee adalah berupa perbuatan atau gerakan-gerakan tertentu.
Akhirnya, apabila ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawaban, tes dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
1) Tes tertulis (pencil and paper test), yakni jenis tes di mana tester dalam mengajukan pertanyaan atau soalnya dilakukan secara tertulis dan testee memberikan jawaban juga secara tertulis.
2) Tes lisan, yakni tes di mana testyer di dalam mengajukan pertanyaan atau soalnya dilakukan secara lisan, dan testee memberikan jawaban secaraq lisan pula.

DAFTAR PUSTAKA
Prof. Drs. Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar