BAB I
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Istilah portofolio berasal dari kata kerja ‘potare’ berarti membawa dan kata benda bahasa latin ‘foglio’, yang berarti lembaran atau ‘kertas kerja’. Portofolio tempat berisikan benda pekerjaan, lembaran, nilai dan profesional. Porotofolio berisikan beragam tugas; disebut juga artefak, antara lain: draft mentah, nilai, makalah, benda kerja, kritik dan ringkasan, lembaran refleksi diri, pekerjaan rumah, jurnal, respon kelompok, grafik, lembaran catatan dan catatan diskusi. Beberapa cara baru seperti: note book, multi media, disket, flashdisk, map lipat, dan file internet (Sharp, 2006:1).
Portofolio sebenarnya diartikan sebagai suatu wujud benda fisik, sebagai suatu proses sosial pedadogis, maupun sebagai adjective. Sebagai suatu wujud benda fisik itu adalah bundel, yakni kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan pada suatu bundel. Misalnya hasil tes awal (pre-test), tugas-tugas, catatan anekdot , piagam penghargaan, keterangan melaksanakan tugas terstruktur, hasil tes awal (post-test), dll. Sebagai suatu proses sosial pedadogis, portofolio adalah collection of learning experience yang terdapat di dalam pikiran peserta didik baik yang berujud pengetahuan (kognitif), keterampilan (skill), maupun nilai dan sikap (afektif). Adapun sebagai adjective, pada umumnya disandingkan dengan konsep pembelajaran yang dikenal dengan istilah pembelajaran berbasis portofolio (portofolio based learning) dan dapat disandingkan dengan konsep penilaian yang dikenal dengan istilah penilaian berbasis portofolio (portofolio based assessment). Jadi Portofolio merupakan kumpulan hasil kerja siswa. Hasil kerja itu sering disebut artefak. Artefak-artefak itu dihasilkan dari pengalaman belajar atau proses pembelajaran siswa dalam periode waktu tertentu. Artefak-artefak itu diseleksi dan disusun menjadi satu portofolio.
Sebagai suatu inovasi, model pembelajaran berbasis portofolio dilandasi dengan landasan pemikiran sebagai berikut: Empat pilar pendidikan
1. Learning to do, peserta didik harus diberdayakan agarmau dan mampu berbuat untuk memperkaya pengalaman belajarnya dengan meningkatkan interaksi dengan lingkungan fisik, sosial maupun budaya.
2. Learning to know, peserta didik harus mampu membangun pemahaman dan pengetahuannya terhadap dunia sekitarnya.
3. Learning to be, peserta didik harus mampu membangun pengetahuan dan kepercayaan dirinya.
4. Learning to live together, kesempatan berinteraksi dengan kelompok yang bervariasi akan membentuk kepribadiannya untuk memahami kemajemukkan dan melahirkan sikap-sikap positif dan toleran terhadap keanekaragaman dan perbedaan hidup.
2. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio (MPBP)
Model Pembelajaran Berbasis Portofolio (MPBP) mengacu pada prinsip dasar pembelajaran, yaitu:
1. Prinsip belajar siswa aktif (student active learning)
Proses pembelajaran dengan menggunakan MPBP berpusat pada siswa dimana hampir seluruh aktivitas siswa dimulai dari fase perencanaan di kelas, kegiatan lapangan dan pelaporan.
2. Kelompok belajar kooperatif (cooperative learning)
Proses pembelajaran berbasis kerjasama antar siswa dan antar komponen-komponen lain, seperti orang tua siswa dan lembaga terkait.
3. Pembelajaran partisipatorik
Prinsip ini termasuk salah satu dari MPBP, sebab melalui model ini siswa belajar melakoni (learning by doing). Salah satu bentuk pelakonan itu adalah siswa belajar hidup berdemokrasi.
4. Mengajar yang reaktif (reactive teaching)
MPBP ini mensyaratkan guru yang reaktif agar siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Ciri guru yang reaktif adalah sebagai berikut :
• Menjadikan siswa sebagai pusat kegiatan belajar.
• Pembelajaran dimulai dengan hal-hal yang sudah diketahui dan dipahami siswa.
• Selalu berupaya membangkitkan motivasi belajar siswa dengan membuat materi pelajaran sebagai suatu hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan.
• Segera mengenali materi dan metode pembelajaran yang membuat siswa bosan. Bila hal ini ditemui harus segera ditanggulanginya.
3. Langkah–Langkah pembelajaran
A. Mengidentifikasi masalah
Salah satu ciri warga negara yang baik adalah peka terhadap masalah-masalah yang terjadi dilingkungannya. Untuk meningkatkan kepekaan siswa terhadap masalah, maka para guru menjadikan masalah sebagai sumber belajar.
B. Kegiatan kelompok kecil
Perlu diperhatikan bahwa dalam kehidupan sehari-hari seringkali dihadapkan sejumlah masalah yang terjadi di masyarakat kita. Untuk mengidentifikasi masalah tersebut, seluruh siswa hendaknya membaca dan mendiskusikannya dengan membentuk kelompok-kelompok kecil kemudian membuat pertanyaan- pertanyaan yang akan diidentifikasi dan dianalisis.
C. Pekerjaan rumah
Untuk menentukan masalah mana yang akan dikaji di kelas, memerlukan informasi yang cukup, terutama mengenai kelayakan masalah tersebut untuk dikaji dan ketersediaan sumber-sumber infomasi yang akan dijadikan rujukan untuk memecahkan masalah tersebut. Oleh karena itu para siswa diberi pekerjaan rumah yang terdiri dari dua hal yaitu: Pertama, menemukan lebih banyak masalah yang ada di masyarakat . Kedua, menemukan kebijakan-kebijakan yang dirancang untuk memecahkan masalah tersebut. Tugas pekerjaan rumah yang harus dilakukan meliputi tiga tugas pokok, yaitu tugas wawancara, tugas mencari informasi dari sumber-sumber media massa cetak, dan tugas mencari informasi melalui media massa elektronik.
D. Memilih masalah untuk kajian kelas
Apabila telah memiliki cukup informasi, kemudian pilih masalah yang akan dikaji dan pastikan informasi berkenaan dengan masalah tersebut dapat dikumpulkan untuk membuat sebuah portofolio yang baik.
E. Membuat daftar masalah,
Kira-kira satu kelas memiliki lima belas (15) kelompok kecil yang kemudian masing-masing kelompok menetapkan satu masalah sehingga kelas memiliki lima belas (15) masalah.
F. Melakukan pemungutan suara (voting), dilakukan dua tahap:
1 . Setiap siswa menentukan tiga pilihan secara terbuka
2. Setiap siswa diharapkan hanya memilih salah satu dari ketiga masalah yang paling banyak terpilih dari lima belas (15) masalah yang dimiliki.
G. Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji oleh kelas
Kegiatan kelas: Mengidentifikasi sumber-sumber informasi. Setelah terpilih masalah yang akan diidentifikasi maka dibuatlah daftar sejumlah sumber informasi kemudian dibuat tim peniliti yang hendak mengumpulkan informasi dari sumber yang telah terdaftar .
Contoh-contoh sumber informasi:
Perpustakaan
Kantor penerbit surat kabar
Biro klipping
Pakar diperguruan tinggi
Pakar hukum dan hakim
Kepolisian
Kantor legislatif
Kantor pemerintah daerah
Organisasi kemasyarakatan dan kelompok
Jaringan informasi elektronik
H. Tugas pekerjaan rumah
Setelah kelas memutuskan sumber-sumber informasi yang akan digunakan hendaknya dibagi dalam tim peniliti yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan inf ormasi dari sumber yang berbeda.
Sebelum mengumpulkan informasi dari berbagai sumber sebaiknya dibuat terlebih dahulu format dokumentasinya agar lebih memudahkan para siswa dalam bertanya sehingga tidak membebani orang yang dimintai informasi tersebut. Salah satu contoh format dokumentasi adalah seperti berikut ini:
Format Dokumentasi Informasi dari Penerbitan
Nama anggota tim
:………………………………………
Tanggal
:………………………………………
Masalah
:………………………………………
Nama penerbitan
:………………………………………
Tanggal penerbitan
:………………………………………
Pokok berita pada artikel :………………………………………
Pertanyaan mengenai masalah, misal Masalah Tawuran Pelajar
1. Pandangan yang dianut dalam artikel berkenaan dengan masalah
………………………………………………………………
2. Hal- hal yang penting dari pandangan tersebut
………………………………………………………………
3. Jika ada kebijakan, menurut sumber tersebut, maka kebijakan apakah yang harus ditangani pemerintah berkenaan dengan masalah tersebut ?
………………………………………………………………
Ji ka ada,
a) Apa keuntungan dan kerugiannya ?
…………………………………………………………
b) Bagaimana kebijakan tersebut dapat diperbaiki ?
………………………………………………………….
c)Dll.
4. Keuntungan-Keuntungan Penilaian Portofolio
a. Bagi Siswa:
Penilaian portofolio. merupakan penilaian yang sistematik terhadap keseluruhan aspek perkembangan belajar siswa. Penilian demikian bukan sekedar mencakup penilaian terhadap perkembangan aspek kognitif atau aspek akademik, tetapi juga mencakup aspek psiko-motor, sosial-emosional dan aspek perkembangan intelektual–bahasa. Penilian seperti ini lebih authentik dan karenanya lebih informatif, relevan dan meaningful daripada test yang distandarisasikan. Dalam penyelenggaraan Portofolio, siswa sesungguhnya didorong untuk lebih banyak berperan baik sebagai subjek penilaian, sumber informasi, penilaian yang mengkritik sendiri kemajuan belajarnya ataupun sebagai seseorang yang mengambil manfaat dari informasi yang tersedia.
b. Bagi Guru:
Guru adalah penilai dan pengguna informasi penilaian pendidikan siswa. Portofolio menyediakan guru suatu pandangan yang menyeluruh mengenai perkembangan belajar siswa. Portofolio menantang guru menjadi reflektif dan teruji mengenai cara mengajarnya dan strategi penilaian yang dilakukannya. Kemajuan siswa dalam satu periode waktu tertentu divalidasi oleh pengetahuan dan usaha-usaha yang dilakukan guru. Biasanya guru membutuhkan banyak waktu baik dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan Pengajarannya tetapi sedikit atau kehilangan waktunya untuk melakukan penialian yang sistematis mengenai penampilan mengajarnya. Portofolio sangat membantu guru mendokumentasikan kefektivan mengajarnya baik dari segi proses ataupun hasil-hasilnya. Portofolio juga memfasilitasi perencanaan pengajaran yang lebih diindividualisasikan sehingga sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan setiap siswa. Biasanya guru membuat rencana pengajaran untuk kondisi kelompok siswa; tetapi Portofolio membantu penyelesaian persoalan, mengembangkan rencana Pengajaran yang personalized.
c. Bagi Masyarakat/Pihak Pembaca Lainnya:
Masyarakat/pihak pembaca lainnya merupakan pihak yang dapat menerima sekaligus mempelajari hasil penilaian pendidikan siswa. Sebenarnya masyarakat/pihak pembaca lain memungkinkan menyediakan informasi yang mendukung atau sama sekali memberikan informasi yang tidak bernilai bagi pengembangan program pendidikan siswa. Akan tetapi, portofolio menyediakan informasi yang lebih kaya mengenai keadaan yang sedang berlangsung berkaitan dengan perkembangan siswa. Portofolio memperlihatkan contoh spesifik mengenai bagaimana siswa memperoleh kemajuan dalam suatu periode waktu tertentu. Kemajuan-kemajuan itu didukung oleh contoh-contoh pekerjaan mereka dan catatan hasil obervasi secara deskriptif dari guru, sehingga masyarakat/pihak pembaca benar-benar mengerti keadaan siswanya. Pada tempatnyalah Portofolio menjembatani terbentuknya suatu jalinan, dialog dan interaksi yang baik/positif antara masyarakat luas dan guru. Informasi dalam Portofolio dapat dimanfaatkan untuk pengembangan program pembentukan academic atmosphere, kelompok masyarakat dan dalam kegiatan fungsi sosial lainnya.
d. Bagi Para Praktisi Pendidikan Lainya:
Data yang ada dalam portofolio siswa dapat menunjukkan sejumlah pemahaman baru mengenai peran dan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar. Bukti demikian memungkinkan untuk mengembangkan berbagai pendekatan dalam membantu siswa dan memfasilitasi strategi yang kolaboratif dalam perspekstif tanggung jawab yang diambil untuk pendidikan siswa.
Untuk itu semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan siswa, misalnya para praktisi pendidikan, kepala sekolah, guru, petugas BP, pengembang program pendidikan, para pendidik, petugas sosial, psikolog, dan lain-lain dapat mengambil manfaat dari portofolio.
e. Bagi Pengembangan Program Pendidikan:
Portofolio dapat memfasilitasi penilaian sumatif di akhir tahun ajaran. Pada saat suatu portofolio direviu secara sistematik dan kemajuan setiap individu siswa diidentifikasi baik secara kuantitatif ataupun secara kualitatif, portofolio sesungguhnya memberikan gambaran tentang jaminan pencapaian tujuan program pendidikan. Hal ini amat bermanfaat untuk memonitor efektivitas program dan agenda perubahan yang diperlukan. Bukankah administrator dituntut untuk menyediakan sumber keuangan yang mencukupi dan kebijakan yang kondusif bagi terjadinya peningkatan mutu pengalaman belajar siswa tersebut.
5. Prinsip-prinsip Penilaian Portofolio
Dalam proses pelaksanaan evaluasi dengan sistem penilaian portofolio terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan, diantaranya yaitu :
1. Saling Percaya
Penilaian portofolio adalah penilaian yang melibatkan siswa secara aktif sebagai pihak yang dievaluasi. Antara guru sebagai evaluator dan siswa sebagai pihak yang dievaluasi harus saling percaya bahwa bukan semata-mata untuk menilai hasil pekerjaannya akan tetapi sebagai upaya pemberian umpan balik untuk meningkatkan hasil belajar.
2. Keterbukaan
Portofolio adalah penilaian yang dilaksanakan secara terbuka, artinya suru sebagai evaluator bukan hanya berperan sebagai orang yang memberi nilai atau kritik, akan tetapi siswa yang dievaluasi perlu memahami mengapa kritik itu muncul, oleh sebab itu guru harus terbuka melalui argumentasi yang tepat dalam setiap memberikan penilaian.
3. Kerahasiaan
Sebelum dilaksanakan pameran, kerahasiaan dokumen (evidence) setiap siswa perlu dijaga. Hal ini untuk menjaga perasaan siswa, jangan sampai ada kesan siswa merasa direndahkan dan dipermalukan didepan teman-temannya, apalagi kalau komentar itu menyangkut kemampuan dan pribadi siswa yang bersangkutan. Demikian juga komentar untuk siswa yang dianggap baik, tidak perlu diinformasikan pada yang lain. Hal ini untuk menjaga agar siswa yang bersangkutan tidak merasa paling hebat diantara teman-teman lainnya.
4. Milik Bersama
Guru dan peserta didik harus merasa bahwaevidence portofolio adalah milik bersama, oleh karena itu semua pihak harus menjaganya secara baik. Hal ini akan mempermudah manakala siswa atau guru memerlukannya.
5. Kepuasan dan Kesesuaian
Hasil akhir dari penilaian portofolio adalah ketercapaian kompetensi seperti yang dirumuskan dalam kurikulum. Guru dan siswa akan merasa puas manakala kompetensi itu telah tercapai. Oleh karena itu, terkumpulnyaevidence merupakan kepuasan baik bagi guru maupun bagi siswa.
6. Budaya Pembelajaran
Penilaian portofolio harus dapat mengembangkan budaya belajar. Sebab penilaian portofolio itu sendiri pada dasarnya mengandung proses pembelajaran. Unjuk kerja yang tergambar pada setiap
evidence pada dasarnya adalah proses pembelajaran.
7. Refleksi
Penilaian portofolio harus memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk melakukan refleksi tentang proses pembelajaran yang telah dilakukannya. Melalui refleksi, siswa dapat menghayati tentang proses berpikir mereka sendiri, kemampuan yang telah mereka peroleh, serta pemahaman mereka tentang kompetensi yang telah dimilikinya.
8. Berorientasi pada Proses dan Hasil
Penilaian portofolio bertumpu pada dua sisi yang sama pentingnya, yakni sisi proses dan hasil belajar secara seimbang. Penilaian portofolio mengikuti setiap aspek perkembangan siswa, bagaimana cara belajar siswa, bagaimana motivasi belajar, sikap, minat, kebiasaan, dan lain sebagainya dan pada akhirnya menilai bagaimana hasil belajar yang diperoleh siswa.
6. Keunggulan dan Kelemahan Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio memiliki perbedaan yang sangat mendasar dibandingkan dengan sistem penilaian yang biasa dilakukan misalnya dengan tes. Tes biasa digunakan untuk menilai kemampuan penguasaan materi pembelajaran atau perkembangan intelektual siswa, oleh sebab itu tes biasanya dilaksanakan pada akhir selesainya pelaksanaan program pembelajaran misalnya pada akhir caturwulan atau semester. Penilaian portofolio dilakukan untuk menilai setiap aspek perkembangan siswa termasuk perkembangan minat, sikap, dan motivasi. Oleh sebab itu, penilaian portofolio merupakan bagian integral dari proses pembelajaran yang dilakukan secara terus-menerus dan menyeluruh.
Sebagai suatu teknik penilaian portofolio memiliki keunggulan diantaranya :
1. Penilaian portofolio dapat menilai kemampuan siswa secara menyeluruh.
2. Penilaian portofolio dapat menjamin akuntabilitas (pertanggung-jawaban).
3. Penilaian portofolio merupakan penilaian yang bersifat individual.
4. Penilaian portofolio merupakan penilaian yang terbuka.
5. Penilaian portofolio bersifat self evaluation.
Disamping kelebihan, penilaian portofolio juga memiliki kelemahan diantaranya :
1. Memerlukan waktu dan kerja keras.
2. Penilaian portofolio memerlukan perubahan cara pandang.
3. Penilaian portofolio memerlukan perubahan gaya belajar.
4. Penilaian portofolio memerlukan perubahan sistem pembelajaran.
7. Format Portofolio
Nama : …………………… Kelas/No. : ............. / ...........
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem. 7.2 Mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman mahluk hidup dalam pelestarian ekosistem. Membuat tulisan (Majalah dinding, “leaflet”, artikel) beserta foto/gambarnya, memperkenalkan jenis, bentuk, dan manfaat tumbuhan/hewan langka yang dilindungi.
Mendeskripsikan usahausaha yang dapat dilakukan manusia untuk pelestarian keanekaragaman hayati
Tugas Portofolio:
1. Menulis sebuah artikel yang berkaitan dengan sains. Misalnya, membuat artikel singkat mengenai jenis-jenis tumbuhan dan hewan langka yang dilindungi, dengan melengkapkan bentuk/ciri khusus dan manfaat tiap jenis tumbuhan atau hewan langka ini. Tuliskan pula cara atau langkah perlindungan dan pelestarian yang dilakukan pemerintah terhadap hewan dan tumbuhan langka.
2. Buat laporan untuk kegiatan ini beserta:
• Bukti referensi (copy, printed/repro)
• Jadwal pelaksanaan kegiatan pengumpulan
• Data pengumpulan etiket (hari, tanggal, tempat pengambilan, dan sebagainya)
• Lain-lain yang dianggap penting untuk disertakan sebagai bukti/informasi.
3. Laporan dikumpulkan paling lambat?
Jadwal kegiatan pelaksanaan penyusunan portofolio: (disusun bersama oleh guru dan kelompok siswa untuk: (1) memonitor pelaksanaan kegiatan; (2) mengevaluasi pelaksanaan kegiatan)
No
Kegiatan Maret (minggu ke) April (minggu ke)
Keterangan
3 4 1 2 3 4
1 Mendapat tugas x
2 Merencanakan kegiatan x
3 Monitoring ke 1 X Melaporkan hasil pengumpulan tahap pertama.
4 Monitoring ke 2 x Melaporkan hasil pengumpulan tahap pertama.
5 Pengecekan kelengkapan data dan bukti x
6 Penyusunan laporan x
7 Penjilidan laporan x
8 Penyerahan laporan x
Penilaian:
Nama siswa : ………………… Kelas/No. : …………. / …………
Tanggal : …………………
No. Aspek yang Dinilai Portofolio ke
1 2 3
1. Latar Belakang Masalah/ pendahuluan
2. Kajian Pustaka
3. Ketajaman pembahasan/ analisis
4. Penyimpulan/penutup
5. Tata tulis dan bahasa
Skor Total
Keterangan: *) Skor maksimum untuk tiap aspek yang dinilai adalah:
1. Latar belakang masalah, skor maksimum 10, dengan rincian:
- Dirumuskan dalam kalimat-kalimat yang runtut/redaksinya benar (2,5)
- Menunjukkan pentingnya masalah (7,5)
2. Pengkajian pustaka, skor maksimum 15, dengan rincian:
- Isi relevan dengan permasalahan yang ada (5)
- Dipungut/diambil dari sumber yang benar/dibenarkan (5)
- Dirumuskan dalam kalimat-kalimat yang runtut (2)
- Cara penulisannya benar (3)
3. Pembahasan, skor maksimum 25, dengan rincian:
- Mampu menafsirkan / menganalisis data yang ada (10)
- Menghubungkan antara data dengan pustaka sebagai referensi (10)
- relevan dengan tujuan (5)
4. Rumusan simpulan, skor maksimum 10, dengan rincian:
- Relevan dengan permasalahan/tujuan (2,5)
- Relevan dengan data dan pembahasannya (7,5)
5. Tata tulis dan Bahasa
- Tata tulis benar (15)
- Bahasa menggunakan bahasa Indonesia Baku (10)
(Total skor (maksimum) 90)
Nama :
Kelas : Guru :
Tanggal :
Isi dari portofolio :
Kompetensi yang berkembang :
Komentar Guru :
Tanda tangan guru
……………………..
Lembar Penilaian Diri
Nama :
Kelas : Mata Pelajaran :
Tanggal :
Sejauh ini saya belajar banyak tentang :
Saya ingin tahu lebih banyak tentang :
Besok saya akan belajar :
Saya senang belajar dengan cara :
Saya sulit memahami :
Di kelas saya termasuk :
Mengetahui Orang Tua/Wali Tanda tangan dan nama siswa
.................................................. ...................................................
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Dasim Budimansyah, M.Si. “Model Pembelajaran dan Penilaian Portofolio”, PT. Genesindo, Bandung 2002.
http://www.scribd.com/doc/2466834/Model-Pembelajaran-dan-Penilaian-Portofolio
http://id.wikipedia.org/wiki/Portofolio
sertifikasiguruipa.blogspirit.com/.../bbd4d1be91f3901d58745ab3ed5d2857.doc
mediaindonesia.co.cc/.../penilaian,+pengertian,+manfaat+portofolio -
kaLau tabel fisualisasi portofolio yang kayak apa ya kak ?
BalasHapusterimakasih