METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN
Oleh: JULY SYAWALADI
A. PENDAHULUAN
Metode merupakan cara yang dipakai oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran yang akan diajarkannya. Dengan metode, guru berharap materi yang disampaikannya dapat diterima dengan baik oeh siswa. Pemilihan motede yang tepat dalam pembelajaran harus sangat dikuasi oleh para guru, sehingga mereka dapat menerapkan metode yang tepat dalam pembelajaran.
Metode dalam pembelajaran banyak sekali jenisnya, salah satunya adalah metode inkuiri. Makalah yang kami buat ini kami khususkan membahas tentang metode tersebut. Pengertian metode inkuiri, kelebihan dan kelemahanya, serta bagaimana mendesain metode tersebut itulah yang menjadi fokus dalam makalah ini. Semoga ini dapat menambah wawasan kita sebagai calon guru dalam memakai metode dalam proses balajar-mengajar.
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian metode inkuiri
Kata inkuiri berarti menyelidiki dengan cara mencari informasi dan melakukan pertanyaan-pertanyaan. Dengan pendekatan inkuiri ini siswa dimotivasi untuk aktif berpikir, melibatkan diri dalam kegiatan dan mampu menyelesaikan tugas sendiri
Model latihan inkuiri pada mulanya dikembangkan oleh Richard Suchman (1960) dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan kemudian dikembangkan dalam ilmu pengetahuan lainya. Inkuiri merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar didepan kelas. Adapun gambaran pelaksanaanya adalah sebagai berikut:
Guru menunjukkan sesuatu benda/barang/buku yang masih asing kepada siswa dikelas. Siswa disuruh mengamati, kemudian guru memberikan masalah/pertanyaan kepada semua siswa yang sudah siap dengan jawaban/pendapat. Jawaban/pendapat yang sudah dikemukakan oleh salah seorang siswa tidak boleh diulang oleh siswa lainya. Jadi masalah itu berkembang sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun.
Dari gambaran diatas, maka siswa akan memperoleh banyak masukan yang dapat memperbanyak pengetahuan siswa. Hal ini dapat terjadi apabila proses interaksi belajar mengajar bila ada arah perubahan dari “teacher centered” kepada “student centered”.
2. Desain Metode Inkuiri Dalam Pembelajaran.
Adapun desain atau langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam upaya menerapkan metode inkuiri adalah sebagai berikut:
a. Menyajikan masalah atau menghadapkan siswa kepada situasi teka-teki
Pada tahap ini guru menyatakan situasi masalah dan menentukan prosedur inkuiri kepada siswa(dapat berbentuk pertanyaan yang hendaknya dapat dijawab dengan “ya” atau “tidak” dan disertai dengan alasan).
b. Pengumpulan dan verifikasi data
Pada tahap ini siswa mengumpulkan informasi tentang peristiwa yang mereka lihat atau alami.
c. Mengumpulkan unsur baru
Pada tahap ini siswa mengajukan unsur kedalam suatu situasi untuk melihat perubahan yang terjadi. Peran guru disini ialah memperluas proses inkuiri siswa dengan naboleh mengajukan pertanyaan tentang objek, ciri, kondisi dan peristiwa.
d. Merumuskan penjelasan
Pada tahap ini, guru mengajak siswa untuk merumuskan penjelasan mengenai hal-hal yang mereka peroleh selama proses pembelajaran berlangsung.
e. Mengadakan analisis tentang proses inkuiri
Pada tahap ini, siswa diminta untuk menganalisa pola-pola penemuan mereka. Mereka boleh menentukan pertanyaan yang lebih efektif, produktif dan tipe informasi yang mereka butuhkan dan yang tidak mereka peroleh pada saat melakukan pengamatan. Tahap ini penting apabila kita melaksanakan proses inkuiri dan mencoba memperbaikinya secara sistematis.
3. Keunggulan dan kelemahan metode inkuiri
Adapun metode inkuiri ini memiliki keunggulan sebagai berikut:
a. Dapat membentuk “self -consept” pada diri siswa, sehingga siswa siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide yang lebih baik.
b. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.
c. Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap objektif, jujur dan terbuka.
d. Mendorong siswa untuk berfikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri.
e. Memberi kepuasan yang bersifat instrinsik bagi siswa.
f. Situasi proses belajar jadi lebih hidup dan berkembang.
g. Dapat mengembangkan bakat siwa.
h. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
i. Siswa dapat terhindar dari cara belajar yang tradisional.
j. Dapat memberikan waktu yang cukup pada siswa, sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
Adapun kelemahan dari metode inkuiri adalah sebagai berikut:
a. Jalannya pelajaran agak lamban
b. Hanya dapat mencari satu pengertian
c. Kelas yang besar dapat menimbulkan kegaduhan.
d. Persiapan dan pelaksanaannya memakan waktu yang cukup lama.
e. Metode ini tidak efektif bila tidak ditunjang dengan peralatan yang lengkap sesuai dengan kebutuhan.
f. Sukar dilaksanakan bila siswa belum matang kemampuan untuk melaksanakannya
4. Peran guru dalam metode inkuiri
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan metode ini, yaitu:
a. Menstimulir dan menantang siswa untuk berfikir.
b. Memberikan fleksibilitas atau kebebasan untuk ber inisiatif dan bertindak.
c. Menentukan diagnosa kesulitan-kesulitan siswa dan membantu mengatasinya.
d. Mengidentifikasi dan menggunakan waktu mengajar dengan sebaik-baiknya.
C. PENUTUP
Metode Inkuiri memungkinkan para peserta didik menemukan sendiri informasi-informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya, karena Metode Inkuiri melibatkan peserta didik dalam proses-proses mental untuk penemuan suatu konsep berdasarkan informasi-informasi yang diberikan guru.
Tujuan dari metode pembelajaran inkuiri adalah memperbaiki pendidikan pengajar dan untuk peningkatan peristiwa kegiatan belajar mengajar. Seorang pengajar hendaknya dapat mengembangkan proses inkuiri dengan memusatkan pada masalah-masalah yang perlu dipecahkan oleh peserta didik. Orientasi guru ialah “memandang” peserta didik sebagai individu yang memiliki potensi yang perlu dikembangkan. Pengajar selalu mengutamakan pertumbuhan dan peningkatan kognitif dan perkembangan kreativitas peserta didik. Mengajar bertujuan mengembangkan bakat-bakat dan membantu peserta didik mengembangkan konsep dirinya.
Sebagi seorang pengajar yang profesional seorang guru haruslah mampu membangkitkan peserta didik untuk dapat berfikir kritis, mandiri dan ilmiah. Sehingga, peserta didik mempu menggali sendiri hal-hal yang belum ia mengerti. Kemudian dia mendapatkan pengalaman empiris dari proses belajarnya. Akhirnya peserta didik akan mampu dan akan lebih terbiasa untuk memecahkan permasalahannya sendiri. Berarti, fungsi guru sebagai fasilitator dalam kelas, telah terlaksana dengan baik.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Dahlan, M. D. Model-Model Mengajar. Bandung: Diponegoro, 1984
N. K. Roestiyah. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 1991
http://agussetiawanblogspotcom.blogspot.com/2011/05/metode-inkuiri.html